Yogyakarta, sebuah provinsi yang berdekatan dengan Provinsi Jawa Tengah, sangat terkenal dengan begitu banyaknya wisata alamnya. Begitu banyak pilihan lokasi pantai yang dapat dikunjungi. Ada pula candi Borobudur dan candi Prambanan sebagai obyek wisata dan sejarah yang sudah dikenal di manca negara. Serta berbagai obyek wisata lainnya.
Akhir-akhir ini, terdapat satu obyek wisata baru yang menjadi perbincangan para wisatawan. Obyek wisata ini berlokasi di sebuah wilayah di Kabupaten Bantul, Kecamatan Dlingo. Obyek wisata tersebut berupa bukit yang menawarkan pemandangan alam berupa hamparan pegunungan hijau di deretan Dlingo dan Imogiri. Obyek wisata tersebut bernama bukit Panguk Kediwung. Lokasi bukit panguk Kediwung yang berada di bibir bukit membuat tempat ini memiliki banyak spot yang asik berfoto.
Wisatawan yang datang ke bukti Panguk Kediwung sangat dimanjakan dengan pemandangan alam begitu indah dengan latar pegunungan dan cakrawala langit biru. Di tempat ini sudah disediakan beberapa gardu pandang yang menjorok ke mulut tebing sehingga yang ingin berfoto akan mendapatkan angel yang begitu luas dan indah. Apabila wisatawan ingin mendapatkan suasana yang lebih mengesankan, maka sebaiknya datang lebih pagi untuk menikmati sunrise dari bukit ini. Pada saat sunrise maka wisatawan dapat melihat selimut kabut yang begitu indah seperti ketika berfoto di Gardu Pandang Kebun Buah Mangunan. Liukan Sungai Oya, yang membelah Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Gunungkidul, menambah eksotisme pagi dari puncak bukit ini. Rona jingga mentari pun terasa sangat meyihir kelopak mata.
Kabarnya, pembukaan tempat wisata ini bermula dari ide sejumlah mahasiswa yang menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Kediwung. Dikarenakan penasaran, para mahasiswa KKN mencoba memberanikan diri masuk kawasan hutan, kemudian mendapati pemandangan pagi yang sangat menawan hati. Beberapa hari kemudian, warga sekitar bersama para mahasiswa KKN bergotong royong merancang berbagai fasilitas penunjang bagi wisatawan. Di antaranya, anjungan dari bambu dan kayu, areal parkir kendaraan, papan penujuk lokasi wisata, serta beragam fasilitas penunjang lainnya demi kenyamanan dan kemudahan akses bagi pengunjung.
Nama bukit Panguk bermula dari sebuah atau anjungan khusus yang biasa digunakan pengunjung untuk berfoto. Spot ini berupa bangunan sederhana dari kayu dan bambu. Nah, dari bangunan anjungan kayu dan bambu itu nama Bukit Panguk berasal. ‘’Panguk’’ sendiri diambil dari kata dalam Bahasa Jawa, yakni anguk-anguk yang bermakna ‘’mengintip dari atas’’.
Untuk menuju ke bukit Panguk, wisatawan berasal dari arah Jogja harus mengambil arah ke Imogiri, kemudian ikuti petunjuk arah menuju ke Kebun Buah Mangunan, Dlingo. Setelah sampai di daerah sekitar Kebun Buah Mangunan, wisatawan dapat bertanya ke warga sekitar mengenai arah ke Kediwung dan bukit Panguk. Apabila wisatawan telah tiba di Kediwung, maka akan dengan mudah melihat petunjuk arah menuju bukit Panguk yang dipasang oleh pengelola setempat. Rute perjalanan menuju bukit Panguk memiliki turunan dan tanjak yang begitu tajam, maka bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke bukit Panguk pastikan kondisi motor prima. Jika wisatawan berasal dari luat wilayah Jogja dan menyewa ke jasa layanan sewa motor jogja/rental motor jogja maka sebaiknya memastikan bahwa menyewa di jasa layanan sewa motor/rental motor jogja yang terpercaya, semisal FRent Jogja.
Tarif masuk wisata bukit panguk cukup murah, bahkan hanya diminta untuk membayar dengan uang seiklasnya yang akan guna pembangunan wisata karena belum ada tarif retribusi. Selain membayar untuk mengakses lokasi bukit Panguk, wisatawan juga perlu untuk membayar parkir sebesar Rp. 2.000 untuk motor dan Rp. 5.000 untuk mobil. Fasilitas yang ada di Bukit Panguk ini antara lain Gazebo, dan warung warung makan.
Recent Comments